Tahun Penanaman | : | 2015 | |
Bahasa Indonesia | : | Pinus | |
Bahasa Jawa | : | Pinus | |
Bahasa Inggris | : | Pine | |
Bahasa Latin | : | Pinaceae Marqusi |
Akar
Pohon pinus memiliki akar berbentuk akar tunggang yang juga memiliki banyak cabang. Akarnya berwarna coklat dan mampu mencengkeram tanah dengan sangat kuat. Struktur perakarannya sangat bagus, sehingga bisa mengikat tanah di sekitarnya atau bahkan mengurangi kemungkinan erosi.
Akar lembaga pohon pinus akan tumbuh dari waktu ke waktu membentuk banyak cabang, dimana tiap cabang akan menjadi akar yang lebih kecil. Daerah perakaran ini juga berkaitan dengan usia pohon ini
Semakin tua usis pohon, maka daerah perakarannya menjadi semakin luas serta meningkatnya jangkauan penyerapan air, sehingga cadangan unsur haranya juga banyak.
Tanaman ini harus memiliki jarak yang agak jauh dalam penempatan penanamannya supaya akar bisa berkembang dengan baik. Apabila kita menebang pohon pinus maka pasti kita akan kesulitan untuk menghilangkan akarnya. Karena pohon pinus sendiri bisa menembus tanah lebih dari 10 meter.
Jika dilihat secara langsung, ciri morfologis batang pohon pinus hampir sama dengan pohon cemara. Batang pohon pinus memiliki bentuk silinder yang kokoh dengan berukuran maksimal 40 meter, batangnya keras, dan tegak lurus serta bagian bawahnya lebih besar. Jika dilihat secara seksama, batang pohon memiliki guratan dalam dengan tekstur putaran yang teratur.
Percabangan batang monopodial yaitu terdapat 1 batang utama yang tumbuh tanpa terganggu. Kemudian adanya cabang di bagian atas namun tidak terlalu banyak.
Warna luar batangnya coklat dan bertekstur kasar karena kulitnya yang tebal dan tidak mudah mengelupas. Jika dilihat dari jarak jauh, pohon pinus akan membentuk kerucut atau limas segitiga yang menjulang ke atas.
Daun pinus termasuk daun majemuk. Panjang daun pinus yaitu maksimal 20 cm. Di bagian pangkal daun pinus diselubungi sisik berupa selaput tipis. Bentuk daun pinus memiliki kesamaan dengan daun cemara. Sehingga banyak orang salah memahami bahwa pinus adalah cemara atau sebaliknya. Daun pohon cemara dan pohon pinus sama-sama berbentuk jarum. Namun sebenarnya bentuk jarum keduanya berbeda. Karakteristik daun pinus memiliki dua cabang. Sedangkan pada pohon cemara daun yang mengerucut. Pembeda lainnya adalah daun cemara memiliki gerigi di tepinya, sedangkan daun pohon pinus berbentuk berkas halus.
Bunga pinus merupakan jenis bunga yang memiliki kelamin tunggal (unisexualis). Sama seperti cemara, bunga pohon pinus juga terdiri dari dua jenis, yakni bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan bentuknya silindris dan memiliki ukuran panjang kira-kira 2-4 cm. Bunga jantan menyebar di bagian pohon.
Bentuk bunga betina cenderung mengarah ke bentuk kerucut dengan ujung yang runcing. Pada bagian luar bunga juga memiliki sisik dengan sayap-sayap di setiap bakal bijinya dan berwarna coklat tua. Bunga betina dapat dengan mudah dijumpai pada bagian atas tajuk utama. Pada saat masih muda, bunga pinus memiliki warna kuning tetapi akan berubah menjadi lebih coklat saat sudah semakin menua.
Bentuk biji yang dimiliki tanaman pinus berbentuk pipih bulat yang cenderung lebih ke bentuk oval.Bijinya memiliki sayap yang berasal dari dasar bunga atau sisik buah. Warna biji pohon pinus adalah putih sedikit kekuningan.
Buah pinus yang memiliki bentuk kerucut. Namun terdapat pula bentuk silindris, yang menyerupai bentuk pohon natal tetapi ukurannya kecil, dengan panjang 5-10 cm serta lebar 2-4 cm. Warna buahnya coklat dan termasuk ke dalam buah semu karena tidak bisa dikonsumsi.
Pohon pinus merupakan salah satu pohon kaya manfaat yang semua bagiannya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Tak hanya kayunya saja, bagian lain seperti getahnya juga banyak sekali dipakai dalam kegiatan industri dan yang lainnya.
Pohon pinus sangat cocok untuk penghijauan dan reboisasi karena mudah beradaptasi dan hutan pinus memiliki peran besar mencegah erosi, longsor dan banjir di daerah pegunungan dan lereng.