CEREBRAL PALSY
Senin, 1 Juli 2024
Shindi lahir pada tahun 2001 di Malang. Shindi merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara. Secara fisik & mental, Shindi berbeda kondisinya dengan saudara-saudarinya yang lain, karena Shindi adalah penyandang Cerebral Palsy. Dalam keluarganya Shindi termasuk anak yang pendiam. Secara Ekonomi dan dilihat dari kondisi rumahnya, keluarga Shindi merupakan keluarga yang tergolong sederhana . Maka karena alasan Ekonomi dan juga kesulitan-kesulitan lain dari keluarga, Shindi juga tidak dapat Sekolah
Maka pada tahun 2013 , Shindi mulai ditangani oleh Bhakti Luhur yang sesuai hasil musyawarah bersama diawal, Shindi ditangani dalam Model Lembaga dengan tinggal di Wisma Bhakti Luhur Malang dan Shindi dapat Sekolah di SLB . Namun hal ini hanya bertahan kurang lebih 1 thn saja, karena ternyata Shindi sering kangen (ingat) saudara-saudarinya yang dirumah. Shindi akhirnya menyampaikan keinginannya untuk kembali tinggal bersama keluarganya. Maka Shindi akhirnya kembali kepada Keluarganya, tinggal di tengah Keluarganya bersama saudara-saudarinya yang lain.
Dan karena kesibukan Orang Tua untuk mencari Nafkah, juga karena jarak yang cukup jauh dari Rumah ke Sekolah, maka Sekolah Shindi juga terputus, Shindi berhenti dari Sekolah. Mempertimbangan segala sesuatunya, akhirnya Model Rehabilitasi yg diberikan kepada Shindi pendekatannya dirubah dari Model Lembaga/Panti menjadi pendekatan CBR dengan sistem kunjungan rumah dan Posko. Dalam program CBR khususnya untuk Rencana Rehabilitasi Individualnya; ada beberapa hal yang di Programkan untuk Shindi:
Dalam prosesnya, Shindi sangat bersemangat mengikuti kegiatan Rehabilitasi yang diberikan kepadanya, baik yang dilakukan dirumahnya sendiri maupun yang dilaksanakan di Posko yang tergabung dengan teman-teman penyandang Disabilitas lainnya.
Saat ini, Shindi secara umum sehat dan dapat beraktifitas dengan baik dan lancar. Shindi juga tampak bergembira, mudah tersenyum dan ramah kepada siapa saja.
Kegiatan Rehabilitasi yang dilaksanakan untuk Shindi tetap diikutinya dengan baik dan penuh semangat. Orang Tua Shindi juga aktif mengikuti kegiatan paguyupan yang diadakan Bhakti Luhur . Dalam pekerjaan-pekerjaan Rumah tangga, Shindi dapat mengerjakan dengan baik dan secara mandiri seperti menyapu, kebersihan kamarnya, mencuci, melipat, menyeterika pakaian dan lain sebagainya.
Untuk program IGP ; Jualan Pop Ice dan makanan frozen food, dalam pelaksanaan pengembangannya, Shindi dibantu Ibunya hanya dalam menyiapkan alat -alat dan bahan -bahan yang dibutuhkan saja . Untuk melayani pembeli , saat ini Shindi sudah dapat melakukan secara mandiri. Salah satu yang membanggakan Keluarga, Shindi dapat memberikan uang jajan kepada Adik-adiknya dari hasil IGP yang dikerjakan & dikembangkannya.
Juga hal yang menarik bahwa dengan menjalankan IGP, sosialisasi Shindi pun menjadi lebih baik dilingkungannya.